Disamping
sebagai tempat mendidik/melatih calon-calon perawat pribumi, gereja merasakan
bahwa pendidikan dasar dirasakan sangat penting bagi masyarakat, maka dibukalah
sekolah “Ongko Loro/angka dua” atau Sekolah Dasar kelas Dua di Balai Pelatihan
Perawat Pribumi (belakang loji). Sekolah ini setaraf sekolah rakyat/SD. Tetapi
pada masa Jepang, sekolah ini secara otomatis berhenti, karena baik gereja,
loji, maupun balai perawat pribumi dikuasai oleh Jepang.
Jaman kemerdekaan
sekolah dimulai lagi dan pada jaman perang kemerdekaan tahun 1947-1948 sekolah
sempat dipindahkan ke desa Mliwang. Baru tahun 1970 oleh Bp.Sutrisno Yuwono
sekolah diminta agar diselenggarakan lagi di Kaliceret dan menempati loji
kembali. Pada rumah kapandhitan/loji juga pernah dikembangkan sekolah tehnik
(ST) dan kemudian menjadi SMP PGRI.
Untuk saat ini kompleks SD Kristen
Kaliceret ditambah local baru ditambah gedung TK Kristen Kaliceret.
Berikut ini beberapa dokumentasi yang berhasil ditemukan yang berkaitan dengan keberadaan pendidikan di Kaliceret.
Berikut ini beberapa dokumentasi yang berhasil ditemukan yang berkaitan dengan keberadaan pendidikan di Kaliceret.
Foto murid dan guru berfoto bersama di depan Loji/SD Kristen Kalicerert sekarang. Foto berasal dari Kartu Pos jaman Belanda sekitar tahun 1903.
Foto tuan Bansemer bersama anak-anak di Kaliceret. Kemungkinan berkaitan dengan pendidikan/sekolah minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar