Senin, 20 Agustus 2012

Sejarah Singkat Rumah Sakit Kristen Kaliceret



Sejarah Singkat Rumah Sakit Kristen Kaliceret

Sekitar tahun 1900 di Purwodadi berkembang penyakit prambosia. Maka Pendeta Geriche yang melayani jemaat Keceme, Gundih menaruh perhatian penuh atas penderitaan rakyat ini bahkan ikut merawat sendiri para penderita. Untuk itu pada tahun 1903 didatangkan dr. Vander Ley dari Belanda untuk mendirikan Rumah Sakit Pitulungan di Purwodadi (lokasi di Rs.Yakkum  sekarang). Usaha ini mendapat sambutan baik sekali baik dari pemerintah maupun dari masyarakar sekitar sehingga selanjutnya dibuka Balai Pengobatan di beberapa tempat, seperti di Sulursari, Kradenan, Wirosari, Godong, Moga, Tegal dan rumah sakit pembantu di Kaliceret.
            Pada masa kejayaannya, rumah sakit Kaliceret menduduki peran yang sangat penting. Banyak pasien dari luar daerah datang untuk dirawat di tempat ini. Ada dua pengobatan terkenal dari rumah sakit ini pada waktu itu, yaitu pengobatan penyakit koreng dan paru. Mengingat waktu itu lingkungan kaliceret masih sangat sejuk dengan banyaknya hutan di sekitar desa. Tetapi setelah hutan ini sekarang gungdul, Kaliceret berubah menjadi sangat panas dan sulit air.
 Pada jaman penjajahan Jepang, rumah sakit Kaliceret terbengkalai bahkan dipakai untuk menawan interniran. Sedang pada masa perang kemerdekaan (1947-1948) rumah sakit di Kaliceret banyak dipakai untuk merawat para korban perang, terutama kiriman pasien dari Semarang. Setelah Jepang pergi, rumah sakit kembali ditangani pemerintah.
            Pengelolaan bekas Rumah Sakit Kaliceret oleh Yakkum termaktuf dalam surat “Kuasa dari JAJASAN RUMAH-RUMAH SAKIT KRISTEN DJAWA-TENGAH, ALAMAT: SAGAN LOR 2  JOGJAKARTA, nomor 013/62 tertanggal Jogjakarta, 18 April 1962 kepada Ds.K.POEDJOWIJONO, Pendeta Geredja Kristen Djawa jang tergabung dalam Synode Geredja Kristen Djawa Tengah di Kalitjeret (Kedungdjati, Purwodadi-Grobogan) untuk bertindak atas nama JAJASAN tersebut di atas, guna menguasai persil-persil dengan nomor verponding 512 dan 541 di desa Mrisi (Singen-Kidul,Purwodadi-Grobogan), beserta segala bangunan-bangunan jang berdiri di atasnya, serta segala sesuatu jang terletak dan tertanam pada persil-persil tersebut, seperti yang disebut dalam Surat Pemberian Hadiah (Schenking) nomor 22 tanggal 18 September 1956 dari Wakil Notaris R.SOEGONDO NOTODISOERJO. “
Senada dengan surat di atas, JAJASAN RUMAH-RUMAH SAKIT KRISTEN DJAWA-TENGAH TJAB.PURWODADI, DJL.DARMORINI 10 PURWODADI GROBOGAN, tertanggal 31 Agustus 1962 memberita tahu kepada Sdr.Bupati Kepala DaerahTingkat II Grobogan bahwa gedung-gedung di atas persil hak egendom verponding no.512 dan persil hak egendom verponding no 541 tidak lagi dipergunakan sebagai rumah sakit. Setelah tidak dipakai sebagai rumah sakit, statusnya sebagai rumah sakit pebantu.
Kondisi jalan yang menuju ke Kaliceret semakin parah, maka lama kelamaan rumah sakit pebantu di Kaliceret berubah menjadi hanya Balai Pengobatan saja . Inipun berangsur-angsur semakin merosot dan akhirnya tahun 1962 tutup. Karyawan yang ada dipindahkan ke Puskesmas Tanggungharjo, Gubug, dan RSU Purwodadi. Setelah itu BP Kaliceret difungsikan sebagai pembantu puskesmas, tetapi akhirnya inipun tutup. Pada tahun 1963 salah satu saal selatan, yaitu saal wanita, pernah dipinjam jemaat GKJ untuk beribadah.
            Pada tahun 1970 bekas bangunan rumah sakit Kalilceret akan dibongkar oleh oknum yang merasa memiliki hak atas bangunan tersebut. Namun upaya ini dapat digagalkan oleh Majelis GKJ Kaliceret bekerja sama dengan aparat keamanan setempat (cerita berdasarkan kesaksian Pdt.EmDriyoso Samuel). Pada waktu malam itu sudah didatangkan para tenaga bongkar lengkap dengan truk dan peralatannya.
 Tahun 1974 JAWATAN KESEHATAN RAKYAT KABUPATEN GROBOGAN tertanggal 8 Agustus 1974, berdasarkan surat Dokter Pemimpin YAKKUM cabang Purwodadi tertanggal 1 Agustus 1974 yang menyatakan bahwa gedug-gedung bekas pembantu Rumah Sakit Kaliceret hanya digunakan untuk BP saja, sedang gedung-gedung lain tidak dipergunakan, tidak keberatan atas permohonan Yakkum Cabang Purwodadi untuk membongkar sebagian dari gedung bekas Rumah Sakit Kaliceret untuk meneruskan pemangunan rumah sakit Yakkumdi Purwodadi. Keputusan atas pembongkaran  sebagian dari gedung bekas Rumah Sakit Kaliceret dikeluarkan oleh BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II GROBOGAN tertanggal 26 Oktober 1976.
Tanggal 2  Mei 1977 YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK BERSALIN PANTI RAHAYU memberitahukankepada Kepala Desa Mrisi tentang rencana pembongkaran.
Tanggal 3 Mei 1977 YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK BERSALIN PANTI RAHAYU meminta bantuan Majelis GKJ Kaliceret, yaitu Sdr.Budi Utomo, Sdr.Srijono, dan Sdr.Radiman Kadarmanto untuk membantu pengamanan pelaksanaan pembongkaran sampai selesai.
Tanggal 26 Mei 1977 YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK BERSALIN PANTI RAHAYU memberi mandat kepada  Majelis GKJ Kaliceret untuk menjada ketertiban dan keamanan terhadap sisa bangunan yang masih ada serta tanah-tanah yang ada termasuk tanah sisa bongkaran untuk dikelola oleh Majelis GKJ Kaliceret.  
 Seluruh bangunan rumah sakit dibongkar dan dikirim ke Purwodadi untuk memperkokoh bangunan rumah sakit di YAKKUM di Purwodadi. Hanya bekas zaal pria dan kompleks perkantoran yang dipinjam oleh GKJ Kaliceret untuk dijadikan gereja dan pastori GKJ Kaliceret.









2 komentar: