Sejarah Singkat Rumah
Sakit Kristen Kaliceret
Sekitar tahun 1900 di
Purwodadi berkembang penyakit prambosia. Maka Pendeta Geriche yang melayani
jemaat Keceme, Gundih menaruh perhatian penuh atas penderitaan rakyat ini bahkan
ikut merawat sendiri para penderita. Untuk itu pada tahun 1903 didatangkan dr.
Vander Ley dari Belanda untuk mendirikan Rumah Sakit Pitulungan di Purwodadi
(lokasi di Rs.Yakkum sekarang). Usaha
ini mendapat sambutan baik sekali baik dari pemerintah maupun dari masyarakar
sekitar sehingga selanjutnya dibuka Balai Pengobatan di beberapa tempat,
seperti di Sulursari, Kradenan, Wirosari, Godong, Moga, Tegal dan rumah sakit
pembantu di Kaliceret.
Pada
masa kejayaannya, rumah sakit Kaliceret menduduki peran yang sangat penting.
Banyak pasien dari luar daerah datang untuk dirawat di tempat ini. Ada dua
pengobatan terkenal dari rumah sakit ini pada waktu itu, yaitu pengobatan
penyakit koreng dan paru. Mengingat waktu itu lingkungan kaliceret masih sangat
sejuk dengan banyaknya hutan di sekitar desa. Tetapi setelah hutan ini sekarang
gungdul, Kaliceret berubah menjadi sangat panas dan sulit air.
Pada jaman penjajahan
Jepang, rumah sakit Kaliceret terbengkalai bahkan dipakai untuk menawan
interniran. Sedang pada masa perang kemerdekaan (1947-1948) rumah sakit di
Kaliceret banyak dipakai untuk merawat para korban perang, terutama kiriman
pasien dari Semarang. Setelah Jepang pergi, rumah sakit kembali ditangani
pemerintah.
Pengelolaan
bekas Rumah Sakit Kaliceret oleh Yakkum termaktuf dalam surat “Kuasa dari
JAJASAN RUMAH-RUMAH SAKIT KRISTEN DJAWA-TENGAH, ALAMAT: SAGAN LOR 2 JOGJAKARTA, nomor 013/62 tertanggal
Jogjakarta, 18 April 1962 kepada Ds.K.POEDJOWIJONO, Pendeta Geredja Kristen
Djawa jang tergabung dalam Synode Geredja Kristen Djawa Tengah di Kalitjeret
(Kedungdjati, Purwodadi-Grobogan) untuk bertindak atas nama JAJASAN tersebut di
atas, guna menguasai persil-persil dengan nomor verponding 512 dan 541 di desa
Mrisi (Singen-Kidul,Purwodadi-Grobogan), beserta segala bangunan-bangunan jang
berdiri di atasnya, serta segala sesuatu jang terletak dan tertanam pada
persil-persil tersebut, seperti yang disebut dalam Surat Pemberian Hadiah (Schenking)
nomor 22 tanggal 18 September 1956 dari Wakil Notaris R.SOEGONDO NOTODISOERJO. “
Senada dengan surat di
atas, JAJASAN RUMAH-RUMAH SAKIT KRISTEN DJAWA-TENGAH TJAB.PURWODADI,
DJL.DARMORINI 10 PURWODADI GROBOGAN, tertanggal 31 Agustus 1962 memberita tahu
kepada Sdr.Bupati Kepala DaerahTingkat II Grobogan bahwa gedung-gedung di atas
persil hak egendom verponding no.512 dan persil hak egendom verponding no 541
tidak lagi dipergunakan sebagai rumah sakit. Setelah tidak dipakai sebagai
rumah sakit, statusnya sebagai rumah sakit pebantu.
Kondisi jalan yang menuju
ke Kaliceret semakin parah, maka lama kelamaan rumah sakit pebantu di Kaliceret
berubah menjadi hanya Balai Pengobatan saja . Inipun berangsur-angsur semakin
merosot dan akhirnya tahun 1962 tutup. Karyawan yang ada dipindahkan ke
Puskesmas Tanggungharjo, Gubug, dan RSU Purwodadi. Setelah itu BP Kaliceret
difungsikan sebagai pembantu puskesmas, tetapi akhirnya inipun tutup. Pada
tahun 1963 salah satu saal selatan, yaitu saal wanita, pernah dipinjam jemaat
GKJ untuk beribadah.
Pada
tahun 1970 bekas bangunan rumah sakit Kalilceret akan dibongkar oleh oknum yang
merasa memiliki hak atas bangunan tersebut. Namun upaya ini dapat digagalkan
oleh Majelis GKJ Kaliceret bekerja sama dengan aparat keamanan setempat (cerita
berdasarkan kesaksian Pdt.EmDriyoso Samuel). Pada waktu malam itu sudah
didatangkan para tenaga bongkar lengkap dengan truk dan peralatannya.
Tahun 1974 JAWATAN KESEHATAN RAKYAT KABUPATEN
GROBOGAN tertanggal 8 Agustus 1974, berdasarkan surat Dokter Pemimpin YAKKUM cabang
Purwodadi tertanggal 1 Agustus 1974 yang menyatakan bahwa gedug-gedung bekas
pembantu Rumah Sakit Kaliceret hanya digunakan untuk BP saja, sedang
gedung-gedung lain tidak dipergunakan, tidak keberatan atas permohonan Yakkum
Cabang Purwodadi untuk membongkar sebagian dari gedung bekas Rumah Sakit
Kaliceret untuk meneruskan pemangunan rumah sakit Yakkumdi Purwodadi. Keputusan
atas pembongkaran sebagian dari gedung
bekas Rumah Sakit Kaliceret dikeluarkan oleh BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II
GROBOGAN tertanggal 26 Oktober 1976.
Tanggal 2 Mei 1977 YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM
(YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK BERSALIN PANTI RAHAYU
memberitahukankepada Kepala Desa Mrisi tentang rencana pembongkaran.
Tanggal 3 Mei 1977 YAYASAN
KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK
BERSALIN PANTI RAHAYU meminta bantuan Majelis GKJ Kaliceret, yaitu Sdr.Budi
Utomo, Sdr.Srijono, dan Sdr.Radiman Kadarmanto untuk membantu pengamanan
pelaksanaan pembongkaran sampai selesai.
Tanggal 26 Mei 1977 YAYASAN
KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) CABANG KABUPATEN GROBOGAN BP/BKIA/KLINIK
BERSALIN PANTI RAHAYU memberi mandat kepada
Majelis GKJ Kaliceret untuk menjada ketertiban dan keamanan terhadap
sisa bangunan yang masih ada serta tanah-tanah yang ada termasuk tanah sisa
bongkaran untuk dikelola oleh Majelis GKJ Kaliceret.
Seluruh bangunan rumah sakit dibongkar dan
dikirim ke Purwodadi untuk memperkokoh bangunan rumah sakit di YAKKUM di
Purwodadi. Hanya bekas zaal pria dan kompleks perkantoran yang dipinjam oleh
GKJ Kaliceret untuk dijadikan gereja dan pastori GKJ Kaliceret.
Maaf sebelumnya, tanggal berdirinya gereja kapan pak?
BalasHapusMaaf sebelumnya, tanggal berdirinya gereja kapan pak?
BalasHapus